SOFIFI, TribunNews86.id — Proses pembangunan gedung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara terancam tidak rampung tepat waktu. Hingga awal Desember 2025, progres fisik pembangunan baru mencapai sekitar 16 persen, jauh dari target penyelesaian pada akhir tahun. Kondisi ini dinilai mengkhawatirkan dan menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, didampingi Sekretaris Daerah Samsuddin Abdul Kadir meninjau langsung sejumlah proyek pembangunan kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sofifi pada Kamis (04/12/2025) pekan lalu. Peninjauan tersebut dilakukan untuk memastikan progres pekerjaan dan kesiapan kontraktor menjelang batas akhir masa kontrak.
Dalam tinjauannya, Sarbin menyampaikan bahwa pembangunan kantor Dinas Perhubungan masih memiliki peluang besar untuk diselesaikan tepat waktu. Masa kontrak proyek tersebut berakhir pada 28 Desember 2025, dan ia meminta kontraktor untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan yang tersisa.
“Kantor Dinas Perhubungan masa kontraknya akan berakhir pada tanggal 28. Kami berharap dipaksakan harus selesai. Ini pekerjaan ringan, tinggal finishing,” tegas Sarbin.
Ia optimistis penyelesaian proyek Perhubungan dapat tercapai karena sebagian besar struktur bangunan telah rampung. Tahap akhir yang tersisa dianggap tidak lagi terpengaruh oleh kondisi cuaca, sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara penuh.
“Insya Allah selesai, karena gedung bagian belakang sudah tuntas. Tinggal finishing, bisa kerja siang malam tanpa pengaruh cuaca,” ujarnya.
Namun, situasi berbeda terjadi pada Pembangunan Gedung BPBD. Sarbin mengungkapkan bahwa progres 16 persen menunjukkan keterlambatan signifikan, sehingga membutuhkan perhatian dan percepatan ekstra.
“Yang berat itu di BPBD. Kami berharap bisa segera diselesaikan sesuai kontrak,” pungkasnya.
Untuk menghindari penundaan lebih lanjut, Sarbin menegaskan bahwa pemasangan atap harus menjadi prioritas utama dan wajib dipercepat dalam pekan ini guna mengantisipasi gangguan cuaca yang berpotensi menghambat pekerjaan lapangan.
“Yang agak mengkhawatirkan itu BPBD. Kami berharap minggu ini pembangunan atap sudah tertutup, sehingga cuaca tidak lagi mempengaruhi pekerjaan,” tambahnya.
Pemprov Malut menegaskan akan terus memantau dan mengevaluasi progres pembangunan setiap OPD agar dapat selesai tepat waktu sesuai masa kontrak. (red/tn)**
