Jakarta – tribunnews86.id
Lemhannas RI menyelenggarakan kegiatan Leadership
Bonding atau Mancakrida sebagai
bagian dari Kursus Pemantapan
Pimpinan Daerah (KPPD)Angkatan II Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, yakni pada 7—8 November 2025 di kawasan Monas dan sekitarnya.
Fokus utama kegiatan adalah
memperkuat karakter kepemimpinan dan mengeratkan kerja sama tim. “Kerjasama itu bukan barang mewah. Kita tidak butuh Superman, tapi Super Team,” ujar Prof.Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A. , Tenaga Profesional Bidang Sumber Kekayaan Alam Lemhannas RI.
Kegiatan ini mengusung pendekatan learning by experience, yang menjadi ciri khas metode pelatihan Lemhannas RI. Instruktur kegiatan, Haryanto Suryo , menjelaskan bahwa pelatihan ini mengadopsi tujuh elemen kepemimpinan dari model Pelatihan kerajaan Inggris , yaitu: learning , communication, collaboration , entrepreneurship, agility, leadership , dan impact. “70% pelatihan dilakukan melalui
praktik langsung, 20% belajar dari
pengalaman orang lain, dan 10%
literasi,” jelas Haryanto.
Selain membangun karakter dan
kolaborasi, para peserta juga menyusun rancangan sistem pengelolaan daerah berbasis digital yang terintegrasi dengan visi Indonesia Emas 2045. Setiap kepala daerah merancang peta jalan pembangunan daerah masing-masing
untuk periode 2026–2029 sebagai
bentuk komitmen strategis pasca
pelatihan.
Kegiatan Mancakrida ini menjadi
fondasi penting sebelum peserta
melanjutkan studi lapangan ke Singapura dan menyusun rencana kerja strategis di bawah koordinasi BPSDM Kemendagri , Lemhannas RI, Kemendagri, dan PYC akan
terus memantau pelaksanaan proyek unggulan yang dirancang oleh para kepala daerah.
Dengan semangat kolaborasi dan integritas, Mancakrida KPPD Angkatan II diharapkan mampu melahirkan pemimpin daerah yang tidak hanya kompeten
secara teknis, tetapi juga kuat secara karakter dan mampu bekerja sama dalam membangun masa depan Indonesia.
Kepala Biro Humas Settama
Lemhannas RI Brigjen TNI
Muhammad Arif Nur
- (Agus Salim)
