Riau – tribunnews86.id
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) menegaskan komitmennya untuk berada di barisan terdepan dalam mendukung langkah pemerintah mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap melanda sejumlah daerah di Indonesia.
Ketua Umum APKASINDO, **Dr. Gulat Manurung**, menegaskan bahwa petani sawit memiliki kepentingan langsung dalam menjaga kelestarian lahan. Menurutnya, kebakaran tidak hanya merusak ekosistem dan menimbulkan kabut asap lintas wilayah, tetapi juga mengancam **sumber penghidupan jutaan petani sawit** di tanah air.
> “Bagi petani, lahan sawit adalah kehidupan. Jika terbakar, maka habislah harapan mereka. Karena itu, APKASINDO berdiri di garda depan bersama pemerintah untuk mencegah karhutla,” ujar Gulat, Senin (9/9/2025).
APKASINDO mengungkapkan sejumlah program strategis untuk memperkuat upaya pencegahan karhutla di tingkat akar rumput, antara lain:
* **Edukasi berkelanjutan** kepada petani tentang bahaya membuka lahan dengan cara membakar.
* **Patroli dini dan sistem deteksi titik api**, khususnya di daerah rawan kebakaran.
* **Pembentukan kelompok siaga api** di tingkat desa/kelompok tani yang terintegrasi dengan aparat pemerintah daerah.
* **Penguatan budidaya berkelanjutan**, termasuk praktik pengelolaan lahan tanpa bakar (PLTB).
Gulat menambahkan, keberhasilan mencegah karhutla tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah. Perusahaan sawit, petani plasma, petani swadaya, serta masyarakat adat yang tinggal di sekitar hutan juga memiliki peran penting.
Menurut APKASINDO, kolaborasi lintas sektor adalah kunci. Pemerintah diharapkan memperkuat regulasi dan program pendampingan teknis, aparat penegak hukum perlu memastikan pengawasan yang tegas dan adil, sementara perusahaan harus membuka ruang kolaborasi nyata dengan petani.
> “Petani sawit tidak ingin dicap sebagai penyebab karhutla. Justru kami ingin menjadi bagian dari solusi. Dengan kerja sama yang solid, karhutla bisa dicegah sejak dini,” tegas Gulat.
Dengan komitmen kolektif tersebut, APKASINDO optimis angka karhutla dapat ditekan secara signifikan. Jika kebakaran terkendali:
* **Produktivitas sawit akan tetap terjaga**,
* **Lingkungan terlindungi dari kabut asap**,
* **Kesejahteraan jutaan petani meningkat**, dan
* **Citra Indonesia sebagai produsen sawit berkelanjutan semakin kuat di mata dunia**.
(Agus Salim)