Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Purworejo Jawa Tengah , Angkat Bicara.

Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Purworejo Jawa Tengah , Angkat Bicara.

Spread the love

Purworejo Jateng-TribunNews86.ID

Adanya pemberitaan opini yang kurang baik untuk dibaca ?Masyarakat terkait renovasi di Ngasinan dan renovasi di Gunung Butak, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Purworejo angkat bicara dan memberikan penjelasan.

 

“Kami selaku pengelola kegiatan memberikan tanggapan atas berita tersebut yang pertama dapat kami sampaikan terkait dengan pekerjaan pasangan pondasi, pada prinsipnya pelaksanaan pekerjaan sudah melaksanakan sesuai dengan ketentuan yaitu memompa atau menguras air yang ada di dalam galian pondasi itu,” kata Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (27/07/2024).

 

Lebih lanjut, Kabid SDA menjelaskan, bahwa sebenarnya pekerjaan pondasi yang ada di sayap kiri tersebut sudah dikerjakan beberapa hari sebelumnya terjadi genangan air yang ada di lokasi tersebut, pekerjaan pondasi lapis bawah atau bagian bawah ini sudah dikerjakan.

 

“Terjadinya genangan itu dikarenakan perpindahan pompa, jadi pompa yang digunakan untuk menyedot air yang ada di dalam galian itu dipindahkan di

sisi sebelah barat yang tadinya di sisi sebelah timur. Kemudian dipindah ke barat, ketika proses pemindahan ini karena mata air atau sumber air yang ada di sungai ini cukup lumayan besar sehingga genangan air ini terjadi akan tetapi ketika pompa ini sudah siap atau ada di posisi barat penyedia jasa ini melakukan penyedotan dan pompa yang berfungsi dengan baik, artinya genangan air itu bisa diatasi,” jelasnya.

 

Terkait pemasangan batu yang menggunakan batu tersedia itu karena bangunan lama yang ada di lokasi tersebut terdapat bronjong,

bronjong eksisting yang menjadi dasar sepanjang kurang lebihi 22 meter dengan ketinggian kurang lebih 1,5 meter dengan lebar 2 sampai 3 meter.

 

“Jadi sudah jelas bahwa ketika pembongkaran bangunan bronjong sudah ada batu yang tersedia oleh bangunan lama dari hasil bongkaran. Ketika ada batu yang dihasilkan dari bongkaran tersebut maka kami hitung, kami hitung kembali bahwa batu itu bisa digunakan artinya yang digunakan itu bukan batu yang ada di sungai tapi batu hasil bongkaran dari bangunan lama dan itu memang kondisi batunya masih bagus dan bisa digunakan,” terangnya.

 

“Kami hitung batu persediaan dengan presentase yang mendekati kondisi di lapangan jadi tidak sepenuhnya, artinya misalnya batu yang tersedia kita ada 10 kubik kita hitung 8 kubik seperti itu. Jadi bahwa penggunaan batu yang tersedia ini bukan menggunakan batu sungai tapi menggunakan batu pasangan lama yang dibongkar kemudian digunakan kembali dan itu di dalam RAB kami hitungkan sebagai baru tersedia,” imbuhnya.

 

Kabid SDA menegaskan, bahwa terkait dengan penggunaan K3 saat melaksanakan pekerjaan, dirinya selalu menyampaikan ke penyedia jasa bahwa di dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus mengutamakan k3 terkait dengan keselamatan konstruksi para pekerja.

 

“Pada saat awal pekerjaan dari pihak penyedia selalu memberikan pengarahan dan ini kami juga mempunyai bukti-bukti bahwa pelaksana tetap melaksanakan k3 memberi pengarahan keselamatan konstruksi dan juga melengkapi pekerja ini dengan APD,” tegasnya

 

Diungkapkannya, kalau dilihat dari dokumentasi di lapangan yang ada, bahwa para pekerja ini sudah lengkap menggunakan sepatu boot atau safety boot, rompi dan juga menggunakan helm.

 

“Hanya saja ini terkait dengan yang ada di lapangan dapat kami sampaikan sebagian memang pekerja tidak menggunakan helm, ini sebenarnya karena para pekerja merasa ada kesulitan ketika mereka membungkuk untuk memasang batu dan sebagainya itu helm tidak berfungsi dengan baik artinya sering copot, makannya kadang memang tidak dipakai untuk helmnya akan tetapi juga dari pihak penyedia barang selalu menyarankan untuk selalu menggunakan K3,” ungkapnya.

 

“Para pekerja ini sebagian besar sudah menggunakan K3 sesuai dengan ketentuan menggunakan helm pengaman menggunakan rompi dan menggunakan sepatu pengaman seperti itu terkait dengan keselamatan konstruksi,” terangnya.

 

Kabid SDA kemudian menyamp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *