Grobogan Jateng-tribunnews86.ID
Seperti tahun kemarin memasuki bulan Juli dan Agustus sebagian wilayah di Kabupaten Grobogan terjadi kekeringan.
Adapun kekeringan tersebut melanda di sejumlah daerah di Kabupaten Grobogan seperti kecamatan Pulokulon, Geyer dan sebagian Gabus.
Kekeringan yang termasuk parah juga dialami warga Desa Karanganyar, Kecamatan Geyer.
Sebagian warga terpaksa membuat sumur di tengah sungai yang sudah mengering untuk mendampatkan air sebagai kebutuh warga seharinga. Warga biasa memberi nama sumur belik yang sudah turun temurun dibuat warga untuk mendapatkan air.
Seperti yang disampaikan oleh warga Dusun Karanganyar saat ditemui. Kamis ( 25/7/2024 ) Dijelaskannya bahwa warga disini biasa membuat sumur belik di sekitar sungai yang airnya sudah mengering.
Aktivitas warga untuk mendapatkan air di sumur belik sudah berjalan sekitar sebulan.
Sedangkan air tersebut biasa dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan mandi,mencuci, memasak dan kebutuhan ternak.
“Sudah sekitar sebulanan ini mengambil air di sini. Setiap tahun kayak gini terus,” katanya.
Memang dibutuhkan kesabaran karena harus menunggu tetes demi tetes air yang terkumpul di dalam lubang yang dibuat warga. Lubang sedalam sekitar satu meter dengan lingkaran lubang sekitar 2 meter ini menjadi tumpuan hidup warga. Jika sudah tidak mengeluarkan air, warga akan berpindah untuk membuat lubang baru.
“Kami terpaksa membuat belik di sungai agar dapat air. Soalnya sumur di perkampungan sudah kering semua,” tuturnya.
Ia menambahkan, setiap hari ia harus mengambil air sebanyak 4 sampai 5 kali untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Jarak sungai ke pemukiman warga sekitar 500 meter. Sumur belik yang sudah mengering, tidak mengeluarkan mata air lagi akan ditinggalkan dan akan membuat sumur baru lagi.
Sekarang jaraknya 500 meter. Tapi nanti kalau kekeringan makin parah, tambah jauh lagi. Bisa mencapai jarak hingga 1 kilometer.
Warga memilih dengan cara seperti ini karena terpaksa soalnya misalkan mendatangkan air dengan membeli tangki untuk sampai di desa Karanganyar ini warga harus mengeluarkan kocek sebesar
Rp 300 ribu.
Untuk ukuran warga Karanganyar biaya air tangki tersebut termasuk berat.
Jadi untuk menghemat pengeluaran mereka mengambil air dengan cara mengambil lewat bilik yang mereka buat sendiri.
Warga berharap, ada pihak yang bisa memberikan bantuan air, sehingga bisa membantu memenuhi kebutuhan mereka. ( Imam)