CIBINONG BOGOR – tribunnews86.id
Pelayanan kesehatan tradisional komplementer terintegrasi dan kesehatan kerja jadi kalau di luar singkatnya disebut dengan Yankestrad pelayanan kesehatan tradisional dipertanggungjawabkan. Yankestrad juga mencakup upaya pembinaan dan pengawasan oleh pemerintah agar pelayanan ini aman dan bermanfaat bagi masyarakat. Senin – (28/7/2025)
Nah kenapa pelayanan kesehatan tradisional ini sekarang ada di rumah sakit, jadi awal muasalnya itu dari program Pak Jokowi pada saat KTT ASEAN dan di pertemuan G20 di tahun 2023 di mana Presiden Joko Widodo memerintahkan bahwa program one health itu untuk dilaksanakan,” tutur NS. H. Tedi Sunandar, S. Kep yang saat ini sebagai Kepala Instalasi YANKESTRAD.
jadi program won’t help itu sendiri adalah sebuah pendekatan kolaboratif multisektoral untuk menyusun dan mengimplementasikan program kebijakan peraturan dan penelitian yang bertujuan untuk mencapai kesehatan yang optimal dengan mengenali interkonektivitas antara manusia hewan tumbuhan dan lingkungan bersama,” Ucap Tedi Sunandar.
“jadi one help sendiri itu meliputi ada keamanan makanan pengendalian zoonosis penyakit genetis layanan laboratorium penyakit tropis yang terabaikan kesehatan lingkungan dan resistensi mikroba.
“untuk pelayanan yang di rumah sakit sendiri untuk di Jawa Barat plat merah dengan luas Kabupaten Bogor yang sebesar 2.992 KM2 dan jumlah penduduk 5.627.021 jiwa dan dilatar belakangi oleh adanya data riset kesehatan dasar tahun 2018 yang menunjukkan besarnya minat masyarakat untuk memanfaatkan kesehatan tradisional itu sebesar 44, 3% kemudian untuk pengobatan konvensional yang saat ini ada di rumah sakit itu masih belum bisa dimaksimalkan karena banyak masyarakat juga yang biasanya mau mencari alternatif pengobatannya itu,” tutup Tedi Sunandar
Untuk komplementer ya kemudian terdapatnya kendala jarak dan waktu kemudian transportasi pasien yang belum memadai jadi kami juga menyediakan ongkir untuk di fasilitas yang terseret ini kemudian yang ke surat ini dibentuk merupakan inovasi dari gojek sebagai salah satu alternatif dari pemecahan masalah dimana tadi masyarakat masih mencari alternatif untuk pemecahan masalah pengobatan pada dirinya sendiri,” tutur Dr. Hartono Gunarso, Sp. Ak, sebagai Dokter Spesialis Akupunktur.
Kemudian layanan yang keset ini atau yang Castle adalah pengobatan perawatan dengan cara obat herbal kemudian dipadukan dengan pengobatan konvensional kemudian mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun menurun yang empiris jadi untuk yang cashlat sendiri kami memiliki beberapa klinik yang dilakukan oleh dokter spesialis ataupun dokter umum yang tersertifikasi,” Ucap, Dr. Hartono
Ada beberapa klinik diantaranya satu ada klinik hypnotherapy yang dilaksanakan oleh dokter kesehatan jiwa atau psikiatri kemudian ada klinik Agro herbal itu untuk pasien yang memang ingin mengkomunikasikan atau berkonsultasi mengenai pengobatan herbal yang bisa dilakukan baik di rumah ataupun di rumah sakit itu ada dokter spesialis dan dokter umum sertifikasi kemudian ada dokter klinik gizi dan Agro maritim itu oleh dokter spesialis gigi kemudian ada dokter akupuntur dokter akupuntur ini ada dua dokter spesialis akupuntur dan dokter umum” imbuhnya.
Untuk kedokteran advokasi kita juga punya dokter spesialis yang terakhir ada Aku quit atau klinik berhenti merokok, nah di situ untuk Klinik bertimo rokok kita memiliki beberapa dokter yang dikolaborasikan atau terparu dokter akupuntur dokter rehab medik psikolog kemudian apoteker, jadi kalau dilihat dari komposisinya untuk minat masyarakat saat ini kita bisa lihat dari grafiknya untuk pelayanan komplementer ini yang datang ke rumah sakit untuk mencari pengobatan alternatif atau komplementer,” imbuhnya lagi
Aakupuntur paling tinggi itu untuk kunjungan di bulan Juni saja kurang lebih sebanyak 354 kunjungan jadi memang masyarakat sekitar masih banyak yang mencari tahu dimana alternatif untuk pengobatan, mungkin banyak yang sudah tidak mau banyak minum obat jadi hanya pengen tindakan langsung dan mungkin ada alternatif pengobatannya ada di media sosial mungkin itu saja dari saya” tutup Dr. Hartono
(Agus Salim)