Desa Banjarejo Pekalongan Gelar Pagelaran Wayang Golek, Dalami Budaya Jawa

Desa Banjarejo Pekalongan Gelar Pagelaran Wayang Golek, Dalami Budaya Jawa

Spread the love

Pekalongan – TribunNews86.id
Desa Banjarejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, menjadi tuan rumah pagelaran wayang golek yang meriah pada Jumat, 23 Mei 2025. Pagelaran ini digelar di halaman Balai Desa Banjarejo dan dimeriahkan oleh Dalang Gondrong Wiyono dari Bojong dengan lakon “Lahirnya Joko Tingkir”.

Pagelaran wayang golek ini merupakan bagian dari tradisi sedekah bumi atau legenonan yang bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa. Kepala Desa Banjarejo, Rahyono, menjelaskan bahwa tradisi ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali, dan tahun ini merupakan pelaksanaan kedua setelah pertama kali dilakukan pada 2023.

“Dengan adanya sedekah bumi ini, kita berharap masyarakat Desa Banjarejo dapat sukses dan maju,” ujar Rahyono. “Karena kita semua bergantung pada hasil bumi, maka kita berharap petani-petani kita dapat maju dan sukses,” tambahnya.

Pemilihan lakon “Lahirnya Joko Tingkir” merupakan lanjutan dari cerita yang dimulai pada tahun 2023, sehingga masyarakat dapat memahami cerita secara utuh. Pagelaran wayang golek ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana pelestarian budaya dan tradisi Jawa.

Pagelaran wayang golek ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, termasuk Muspika Karanganyar, Kepala Desa se-Kecamatan Karanganyar, dan warga Desa Banjarejo. Acara ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara masyarakat dan pemerintah desa, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya Jawa.

Dengan adanya pagelaran wayang golek ini, Desa Banjarejo menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya Jawa dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya lokal. Pagelaran wayang golek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Pekalongan untuk melestarikan budaya Jawa.

Pagelaran wayang golek ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat Desa Banjarejo untuk berkumpul dan menikmati pertunjukan wayang golek yang meriah. Dengan demikian, pagelaran wayang golek ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat hubungan sosial masyarakat dan melestarikan budaya Jawa.

(Hts)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *