Fasilitasi Konsultasi Publik PT.IMS, Pemda Halsel Membunuh Harapan Warga Desa Bobo

Fasilitasi Konsultasi Publik PT.IMS, Pemda Halsel Membunuh Harapan Warga Desa Bobo

Spread the love

HALSEL, TribunNews86.id – Ambisi PT. Intim Mining Sentosa (IMS) untuk bercokol di area tambang nikel Obi terus dilakukan meskipun mendapat tantangan serta penolakan keras dari warga Desa Bobo Kecamatan Obi Selatan Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Pasalnya pihak konsultan dari PT. Intim Mining Sentosa (IMS) sudah terjun ke lokasi area tambang yakni Desa Bobo guna membuat kegiatan konsultasi publik pada Senin (27/01/2025), namun warga menolak dan bahkan dengan keras mengusir PT.IMS beroperasi di wilayah tersebut.

Brayen Lajame salah satu aktivis Halsel asal Desa Bobo saat ditemui media ini mengatakan bahwa warga Desa tidak mau ada perusahaan tambang yang masuk dan beroperasi di wilayah mereka, sebab dampak Negatifnya sangat besar dibandingkan dengan dampak positif dari hasil operasi tambang.

“Masyarakat Desa Bobo menolak keras kehadiran PT IMS untuk beroperasi, sebab harta (Tanaman) mereka sebagai penyambung kehidupan keluarga akan menjadi korban dari operasi tambang,” ucap Brayen. Kamis, (30/01/2025).

Menurutnya Pemda Halmahera Selatan seharusnya lebih peduli dengan keluhan warga Desa Bobo terkait dengan kekhawatiran warga atas dampak negative yang bakal ditimbulkan perusahaan saat beroperasi nanti.

Sekretaris Pengawas Pertambangan Desa Bobo ini juga menambahkan, penolakan terhadap kehadiran perusahan tambang dikarenakan masyarakat tidak ingin adanya pencemaran lingkungan terutama dua sungai yakni Air Gosora dan Air Peda sebagai sumber penghidupan warga setempat.

Dikatakannya, pelaksanaan kegiatan konsultasi RI PPM semestinya melibatkan penuh masyarakat setempat yang bakal terkena dampak dari kegiatan PT.IMS, bukan hanya keterwakilan Kepala Desa semata.

“Prinsip Meaningfull Participation sangat penting, sebab masyarakatlah yang akan menerima dampak dari kegiatan operasi tambang tersebut,” tutur Brayen.

Untuk itu Brayen menilai, tidak ada kepedulian Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan terhadap kepentingan masyarakat Desa Bobo, dan Pemda juga sengaja mengabaikan aspirasi warga yang menolak kehadiran PT.IMS di Desa Bobo.

“Pemda Halmahera Selatan sengaja tutup mata dan bahkan berniat membunuh harapan masyarakat Desa Bobo yang ingin hidup di alam yang tenang dan damai saat ini,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pihak PT. Intim Mining Sentosa (IMS) sebelumnya telah merencanakan pertemuan dengan agenda kajian pemetaan sosial bertempat di Desa Bobo, namun masyarakat menentang dan secara keras menolak kehadiran perusahan tersebut. (red/tn)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *