Buntut Dugaan Kecurangan Pilkada, Masyarakat Kabupaten Bogor Menggugat Kantor Bawaslu Dan KPU

Buntut Dugaan Kecurangan Pilkada, Masyarakat Kabupaten Bogor Menggugat Kantor Bawaslu Dan KPU

Spread the love

Kab.Bogor -Tribunnews86.id

Relawan dan Masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai ” Masyarakat Kabupaten Bogor Menggugat” akan melakukan aksi damai di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bogor, Jumat (6/12/2024).

 

Hal itu sebagaimana dalam undangan peliputan yang diterima media ini dari Masyarakat Kabupaten Bogor, menggugat, Kamis 5/12/2024.

 

Saat dihubungi, Koordinator Lapangan (korlap) Aksi Damai, Sasha Sambyah membenarkan jika Masyarakat Kabupaten Bogor menggugat akan melakukan aksi damai dalam rangka menyelamatkan Demokrasi Kabupaten Bogor.

 

” Dasarnya, kami menilai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Bogor cacat karena diwarnai beragam kecurangan yang melibatkan langsung penyelenggara pemilu tingkat kabupaten Bogor,” ujar Sasha, dalam saluran telepon.

 

Bahkan, tambah sasha, proses pilkada untuk mencari pemimpin Kepala daerah yang seharusnya berjalan jujur, adil dan Demokrasi nyatanya dirusak penyelenggara sehingga Demokrasi di Kabupaten Bogor mati.

 

” Tidak hanya itu, cederanya Pilkada kabupaten Bogor diduga tidak hanya Oleh oknum penyelenggara di TPS, Namun juga oleh banyak oknum Kepala Desa yang secara terstruktur, sistematis dan masih,” sbutnya.

 

Menurut Sasha,Bawaslu yang menjadi garda penjaga proses pemilu yang demokratis, ternyata hanya alat stempel kecurangan.

 

” Bawaslu Kabupaten Bogor hanya diam dan tidak melakukan penegakan hukum atas laporan-laporan penyelenggara pemilu yang terjadi nyata dan bahkan sudah diakui pelakunya,” ungkap sasha.

Oleh karena itu, Masyarakat Kabupaten Bogor menggugat melalui aksi Damai tersebut menuntut agar pelaku pelanggaran diproses dengan sebenar-benarnya.

 

“Kami juga mendesak agar dalang Money politik dalam pilkada kabupaten Bogor diusut serta bubarkan Bawaslu dan KPU Kabupaten Bogor karena gagal menggelar pilkada yang jujur dan adil,” tutup Sasha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *