Pemulihan Pascabencana di Guci Dipercepat, Wisata Tetap Ramai

Pemulihan Pascabencana di Guci Dipercepat, Wisata Tetap Ramai

Spread the love

Kab.Tegal-TribunNews86.id

Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman kembali meninjau Taman Wisata Alam (TWA) Pancuran 13 milik BKSDA Jawa Tengah hari Minggu (21/12/2025) siang yang kondisinya rusak karena tertimbun material banjir bandang Kali Gung yang terjadi pada Sabtu (20/12/2025) sore kemarin.

 

Bupati Ischak memastikan aktivitas pariwisata di kawasan Guci berjalan tetap normal, meskipun wahana seperti pemandian air panas Pancuran 13 milik BKSDA Jawa Tengah sebagai ikon Guci belum dapat digunakan karena perlu waktu untuk proses perbaikannya.

 

Sedangkan pemandian air panas Pancuran 5 milik Pemkab Tegal diperkirakan sudah mulai dapat digunakan Senin (22/12/2025) besok setelah material tanah yang masuk ke dalam kolam pemandian dibersihkan.

 

Sedangkan pemandian air panas Pancuran 5 milik Pemkab Tegal diperkirakan sudah mulai dapat digunakan Senin (22/12/2025) besok setelah material tanah yang masuk ke dalam kolam pemandian dibersihkan.

 

Sedangkan pemandian air panas Pancuran 5 milik Pemkab Tegal diperkirakan sudah mulai dapat digunakan Senin (22/12/2025) besok setelah material tanah yang masuk ke dalam kolam pemandian dibersihkan.

 

Sedangkan pemandian air panas Pancuran 5 milik Pemkab Tegal diperkirakan sudah mulai dapat digunakan Senin (22/12/2025) besok setelah material tanah yang masuk ke dalam kolam pemandian dibersihkan.

 

Sedangkan pemandian air panas Pancuran 5 milik Pemkab Tegal diperkirakan sudah mulai dapat digunakan Senin (22/12/2025) besok setelah material tanah yang masuk ke dalam kolam pemandian dibersihkan.

 

Sedangkan pemandian air panas Pancuran 5 milik Pemkab Tegal diperkirakan sudah mulai dapat digunakan Senin (22/12/2025) besok setelah material tanah yang masuk ke dalam kolam pemandian dibersihkan.

 

“Di Guci ini banyak destinasi wisatanya, jadi wisatawan masih bisa menikmati suasana Guci seperti biasa. Yang terdampak langsung banjir DAS Kaligung seperti Pancuran 13, Pancuran 5 dan kolam renang Barokah milik swasta memang belum bisa diakses hari ini,” ungkapnya.

 

Meskipun tidak mengakibatkan korban jiwa ataupun luka, kejadian banjir bandang ini juga merusak sejumlah jaringan pipa air panas milik warga dan pelaku usaha penginapan yang sumber mata air terbesarnya berada di Pancuran 13.

 

Saat ini, warga Desa Guci dan Desa Rembul bersama sejumlah unsur TNI-Polri, BPBD, Perhutani hingga Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal bergotong-royong membuka kembali sumber air panas yang tersumbat material tanah dan batuan.

 

“Kami terus memantau pembersihan lokasi untuk percepatan agar Pancuran 13 ini bisa kembali normal, bisa dinikmati oleh wisatawan dan jaringan pipa untuk distribusi air panas bisa normal tersambung kembali,” kata Ischak.

 

Ditanya soal tenggat waktu penyelesaian pembersihan lokasi di Pancuran 13, Ischak pun meneruskan informasi dari BKSDA Jawa Tengah yang menargetkan selesai dalam tujuh hari ke depan.

 

Ischak juga menerangkan, pada musim libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 kali ini, tingkat okupansi hunian di kawasan Guci sudah mencapai 90 persen. Sehingga untuk mengantisipasi kejadian bencana di tengah cuaca ekstrem akhir-akhir ini, pihaknya melalui BPBD akan mengintensifkan sistem monitoring dan menggunakan data prakiraan cuaca sebagai early warning system untuk mendeteksi potensi bencana dan menekan risiko dampak buruk yang ditimbulkannya.

 

Ia tidak menampik jika berkurangnya tutupan lahan hutan di kawasan lereng Gunung Slamet yang terkonversi menjadi lahan pertanian sayuran ikut berkonstribusi pada kejadian banjir bandang kali ini. Sehingga upaya pengawasan bersama unsur TNI-Polri, Perhutani, BKSDA Jawa Tengah hingga pemerintah pusat akan dilakukan untuk memetakan lahan kritis di kawasan hutan, terutama hutan lindung.

 

“Lahan kritis di kawasan hutan lindung yang gundul akan ditanami pohon, dan tahun 2026 untuk pengadaan bibit pohonnya akan kami siapkan,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Kapolres Tegal AKBP Bayu Prasatyo menyampaikan pada pelaksanaan Operasi Candi 2025 ini pihaknya telah menempatkan 12 personil di pos pengamanan objek wisata Guci dan 20 orang personil Samapta untuk mengantisipasi kejadian bencana.

 

Selanjutnya, Komandan Kodim 0712/Tegal Letkol Inf Rachmat Fediantono mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi konten yang berlebihan di media sosial yang tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan terkait dampak bencana banjir bandang di Sungai Gung Guci ini.

 

Pihaknya juga berjanji akan menindak tegas pelaku perambahan lahan hutan untuk aktivitas yang tidak sesuai peruntukannya.

 

“Apabila ada kegiatan-kegiatan di seputaran Gunung Slamet, kami komitmen akan menindak tegas pelakunya,” tandasnya.

 

Peninjauan lokasi terdampak oleh orang nomor satu di Kabupaten Tegal kali ini dilakukan bersama anggota DPR RI Haris Turino juga Ketua DPRD Kabupaten Tegal Wasbun Jauhari Khalim, Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud, dan sejumlah unsur Forkopimda lainnya.

 

Sebelumnya, secara terpisah, Kepala Disporapar Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni mengakui penyebaran konten ataupun narasi kejadian bencana yang berlebihan di media media sosial turut memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Guci.

 

“Dengan melihat ini saya yakin masyarakat bisa menyaring informasi atau berita yang benar, bahwa Guci aman untuk wisatawan,” kata Uwes.

Hal senada juga disampaikan Yoyon, Sales Manajer Hotel Guci Heritage (ex Hotel Duta Wisata Guci) yang menjelaskan kejadian bencana ini tidak berdampak pada fasilitas di hotelnya. Namun demikian, pasokan sumber air panas ke kolam renang yang diambil dari kawasan Pancuran 13 terkendala dan sedang dalam proses perbaikan.

 

“(Terputusnya) sumber mata air panas kami sudah ditemukan, insyaAllah besok sudah normal kembali. Guci aman, Hotel Guci Heritage aman,” JY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *