Pemkot Pekalongan Bersihkan Eks Pasar Darurat Sorogenen Usai Pedagang Pindah ke Pasar Banjarsari Baru

Pemkot Pekalongan Bersihkan Eks Pasar Darurat Sorogenen Usai Pedagang Pindah ke Pasar Banjarsari Baru

Spread the love

Pekalongan-TribunNews86.Id
Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengerahkan puluhan personel untuk membersihkan kawasan eks Pasar Darurat Sorogenen sejak Kamis (2/10/2025) sore. Pembersihan dilakukan menyusul beroperasinya Pasar Banjarsari baru yang resmi ditempati pedagang pada Kamis (25/9/2025).

Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLH Kota Pekalongan, Adi Setiawan, menjelaskan penumpukan sampah terjadi setelah para pedagang meninggalkan lokasi darurat yang selama bertahun-tahun mereka tempati pascakebakaran Pasar Banjarsari pada 2018 silam.

“Pelaksanaan pembersihan eks Pasar Darurat Surogenen sudah diawali sejak kemarin sore. Untuk tenaga manusia tidak mungkin, karena jumlah sampah cukup banyak. Maka kami dibantu alat berat dari DPUPR, sementara armada DLH mengangkut sampah ke TPA Degayu,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).

Adi menambahkan, kegiatan pembersihan ini tidak hanya melibatkan DLH, tetapi juga hasil koordinasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop) serta DPUPR. Sinergi lintas instansi tersebut diperlukan agar proses pembersihan berjalan lebih cepat dan tuntas.

sekitar 30–35 personel DLH diterjunkan dalam kegiatan ini. Sementara dari DPUPR, ada 4–5 operator alat berat yang dilibatkan untuk mempercepat pengangkutan. Pembersihan diperkirakan akan berlangsung lebih dari lima hari mengingat jenis sampah yang ditinggalkan bukan hanya sampah rumah tangga, tetapi juga material kios seperti kayu, paku, dan puing bangunan.

Sebelumnya, Pasar Banjarsari baru resmi beroperasi pada 25 September 2025. Para pedagang menyambut antusias kepindahan tersebut karena kini dapat menempati kios, toko, dan los permanen dengan fasilitas yang lebih layak dan tertata.

Adi Setiawan juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah.

“Sampah sebaiknya diolah di rumah tangga, dipilah, dan jangan dibuang sembarangan. Kalau tidak sempat mengolah, bisa bekerja sama dengan petugas angkut atau kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang mengelola sampah di lingkungan,” tegasnya.

Ia menambahkan, TPA Degayu masih bisa dimanfaatkan, namun masyarakat tetap diminta mengurangi timbulan sampah dalam setiap kegiatan, baik di rumah tangga, peribadatan, maupun aktivitas sosial lainnya.

“Ini pemberitahuan bahwa kita masih bisa memanfaatkan TPA, namun demikian untuk persiapan perlu ada dari masyarakat untuk bisa mengurangi timbulan sampah di setiap kegiatan, baik itu di kegiatan rumah tangga, kegiatan ibadah tertentu, harus meminimalkan sampah yang ada,” ujarnya.

(Fah/hts)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *