Diskusi Kamis-Senin GMRI Berlanjut di Kediaman La Nyalla Mattalitti Hingga Hitam Putih Dalam Kebenaran Yang Tidak Bisa Dikalahkan   

Diskusi Kamis-Senin GMRI Berlanjut di Kediaman La Nyalla Mattalitti Hingga Hitam Putih Dalam Kebenaran Yang Tidak Bisa Dikalahkan  

Spread the love

 

Jakarta, – tribunnews86.id

☆Jacob Ereste☆

Diskusi rutin mingguan Kamis -Senin GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) di Sekretariat GMRI, 18 September 2025 terus berlanjut ngobrol bareng bersama komunitas La Nyala Mattalitti, di kediamannya Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, hadir bersama sahabat dan kerabat GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) Wowok Prabowo, Joyo Yudhantoro, Sri Eko Sriyanto Galgendu yang berbaur dengan sejumlah tokoh nasional.

Topik sistem Negara Kertagama — kuat, toto rmtentrem kerta raharja — adalah tujuan dari negara yang terlupakan menyiratkan nilai-nilai spiritual sebagai topik bahasan yang hangat dan menarik untuk meneropong kondisi Indonesia hari ini dan terawangan tentang Indonesia di masa depan. Dari diskusi informal ini menjadi semakin menarik dan gayeng ketika mampu ditimpali oleh Farkhan, aktivis kawakan yang sudah malang melintang di berbagai bidang dan sektor dengan wawasan kebangsaannya yang cukup luas.

Karenanya sistem kepemimpinan politik dan kepemimpinan spiritual di dunia — seperti yang dipraktekkan oleh Pemerintahan Republik Islam Iran menjadi bahasan yang menarik untuk menjadi komparasi mengatasi masalah yang melanda Indonesia pada akhir belakangan ini lantaran dapat dipastikan adanya krisis pengetahuan dan kecerdasan spiritual. Sehingga masalah etika, moral dan akhlak sedang mengalami kemandegan atau bahkan mundur atau kerusakan parah. Sehingga masalah patriotis dalam istilah “progresif revolusioner” pun menjadi bahasan yang dianggap surut atau meredup dari jiwa bangsa Indonesia. Karena itu, menurut Joyo Yudhantoro perlu segera tampilnya generasi muda yang tangguh dan gigih untuk mempertahan keutuhan dan keberlanjutan negeri ini, ujar Joyo Yudhantoro.

Program GMRI ke depan sempat diurai Sri Eko Sriyanto Galgendu untuk membangun diplomasi spiritual yang mengusung diplomasi politik dan diplomasi budaya bagi bangsa Indonesia untuk mengembalikan karakter bangsa Indonesia yang berkepribadian dan berwawasan nasionalisme atau kebangsaan yang kuat dan kukuh untuk menghadapi masa depan yang semakin kompleks dan rumit untuk dijalani oleh bangsa Indonesia.

Karenanya sistem kepemimpinan politik dan kepemimpinan spiritual di dunia — seperti yang dipraktekkan oleh Pemerintahan Republik Islam Iran menjadi bahasan yang menarik untuk menjadi komparasi mengatasi masalah yang melanda Indonesia pada akhir belakangan ini lantaran dapat dipastikan adanya krisis pengetahuan dan kecerdasan spiritual. Sehingga masalah etika, moral dan akhlak sedang mengalami kemandegan atau bahkan mundur atau kerusakan parah.

Diplomasi spiritual akan diwujudkan dalam bentuk pemberian asma bumi yang berbasis pada spiritual dan mensosialisasikan “Kitab MA HA IS MA YA” untuk menjadi panduan dalam membangun hubungan diplomasi yang menjembatani hubungan politik luar negeri Indonesia untuk tampil dalam forum internasional agar warga bangsa dan negara Indonesia bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa yang ada di dunia.

Diplomasi spiritual yang hendak dilakukan GMRI pada dasarnya diorientasikan untuk melakukan percepatan tujuan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia dalam mengatasi masalah kemiskinan dan kebodohan yang belum mampu dicapai oleh bangsa dan negara Indonesia yang mengidolakan sejahtera berkeadilan seperti yang diinginkan oleh para founding father, yaitu berdikari secara ekonomi, berdaulat secara politik dan berkepribadian dalam budaya.

Oleh karena itu masalah patriotis dalam istilah “progresif revolusioner” pun menjadi bahasan yang dianggap telah menyurut, meredup dari jiwa bangsa Indonesia. Maka itu, menurut Joyo Yudhantoro harus segera tampilnya generasi muda yang tangguh dan gigih untuk mempertahan keutuhan dan keberlanjutan negeri ini, ujar aktivis yang gigih berjuang Ikhwal demokrasi ini.

Dalam perspektif inilah sistem dari kepemimpinan politik dan kepemimpinan spiritual di dunia — seperti yang dipraktekkan oleh Pemerintahan Republik Islam Iran — menjadi bagian dari topik bahasan untuk dikomparasikan dalam mengatasi masalah yang melanda Indonesia hari ini lantaran dapat dipastikan sedang terjadinya krisis pengetahuan dan kecerdasan spiritual. Sehingga masalah etika, moral dan akhlak mengalami kemandegan atau bahkan rusak parah.

Perubahan mendasar yang bisa diharapkan bagi bangsa dan negara Indonesia pada Presiden ke – 8 Indonesia, Prabowo Subianto dapat dilakukan lebih signifikan untuk menghantar segenap warga bangsa Indonesia memasuki era Indonesia emas sebelum tahun 2045. Karena untuk bersabar hingga seabad, bangsa dan negara Indonesia sudah terburu renta.

Dipenghujung acara ngobrol santai di kediaman La Nyalla Mattalitti hingga menjelang shalat subuh, tuan rumah menghadiahi buku “Hitam Putih” tentang sosok dirinya yang cukup singkat dan padat isinya terurai dalam buku setebal 136 halaman. Serta sebuah buku “bukan hanya pembelaan La Nyalla” atas tuduhan dan fitnah terhadap dirinya dalam perkara penggunaan dana Kadin (Kamat Dagang dan Industri) Jawa Timur, kisaran tahun 2016. Tapi dia tetap tegar. Sehingga dia dapat menyimpulkan bahwa kebenaran bisa disalahkan, tapi kebenaran tidak dapat dikalahkan. Begitulah esensi dari buku yang memuat tentang dirinya yang berjudul “Saat Keteguhan Berbuah Penzaliman”.

Serial pemikiran La Nyalla Mattalitti sudah terhimpun dalam 4 buku yang mewakili empat bidang pemikirannya yang khas berpikir kritis dan acap dianggap melawan arus . Dalam 4 buku itu, La Nyalla Mattalitti menjawab dan mengungkap banyak dengan apa adanya, bagaiman dirinya acap disalahpahami. Padahal, apa yang dia lakukan adalah upaya membela akal sehat yang selalu dibungkam melalui alat-alat kekuasaan.

Karena itu, usulan kongkritnya kepada Presiden Prabowo Subianto agar aman dan nyaman — jika kondisi Indonesia mendesak — segera melakukan dekrit,yaitu kembali kepada UUD 1945.

Tebet, 18-19 September 2025

(Agus Salim)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *