Apel Tiga Pilar di Pekalongan, Perkuat Sinergi Demi Kamtibmas yang Kondusif

Apel Tiga Pilar di Pekalongan, Perkuat Sinergi Demi Kamtibmas yang Kondusif

Spread the love

Pekslongan-TribunNews86.Id
Polres Pekalongan  Upaya menjaga stabilitas keamanan di wilayah hukum Polres Pekalongan terus diperkuat. Pada Kamis (21/08/2025), Apel Tiga Pilar digelar di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan dengan mengusung tema “Mewujudkan Situasi Kamtibmas Kondusif di Tengah Dinamika Isu Global, Regional, Nasional dan Lokal.” Apel ini menjadi ajang sinergi strategis antara TNI, Polri, dan Pemerintah Desa.

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pejabat penting, antara lain Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C. Yusuf, S.I.K., M.Si., Dandim 0710/Pekalongan Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang, S.Sos., dan Sekda Kabupaten Pekalongan M. Yulian Akbar, S.Sos., M.Si. Turut hadir pula Kabag Kesbangpol, para kepala desa, Bhabinkamtibmas Polres Pekalongan, serta Babinsa dari Kodim 0710.

Dalam sambutannya, Kapolres Pekalongan menegaskan pentingnya peran Tiga Pilar yakni Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Kepala Desa dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sekaligus mendukung pembangunan di tingkat desa. Ia memaparkan bahwa kondisi global hingga lokal saat ini menimbulkan tantangan serius yang perlu dihadapi secara kolaboratif.

“Dinamika isu global seperti konflik antarnegara, krisis pangan, dan ancaman siber berpotensi memicu keresahan di tengah masyarakat. Di tingkat lokal, masalah seperti konflik sosial, penyalahgunaan narkoba, hingga polemik pembangunan desa menjadi tantangan nyata,” ujar AKBP Rachmad.

Kapolres juga merinci distribusi penduduk yang belum merata di wilayah Pekalongan, dengan empat Kecamatan—Tirto, Wiradesa, Kedungwuni, dan Buaran—memiliki kepadatan di atas 4.000 jiwa per kilometer persegi. Kondisi ini dinilai dapat memperbesar potensi gangguan kamtibmas jika tidak diantisipasi secara tepat.

Data Kriminalitas dan Gangguan Kamtibmas

Selama periode Januari hingga Juli 2025, tercatat 230 kasus kriminalitas, 108 kasus pelanggaran hukum ringan, serta 50 gangguan ketertiban umum. Selain itu, sebanyak 9 kejadian bencana turut tercatat dalam kurun waktu tersebut. Kapolres menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman, di antaranya melalui pelaporan kejadian ke call center 110 dan partisipasi dalam kegiatan Satkamling.

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pekalongan, Haryanto Nugroho, menambahkan bahwa kondisi umum wilayah saat ini tergolong aman dan kondusif berkat sinergi lintas sektoral. Namun, ia mengingatkan bahwa sejumlah isu aktual masih berpotensi memicu konflik, seperti polemik pembangunan fasilitas umum, keterlambatan pencairan tabungan koperasi, hingga dugaan penyimpangan dana desa.

Dalam paparannya, Haryanto menyoroti pentingnya keberadaan forum kewaspadaan dini dan tim terpadu penanganan konflik sosial. “Pencegahan konflik memerlukan sistem deteksi dan peringatan dini, serta edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu yang belum jelas kebenarannya,” ujarnya.

Peran TNI dalam Menjaga Stabilitas Wilayah

Sementara itu, Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang, menyampaikan bahwa Kodim berperan aktif melalui operasi militer selain perang (OMSP), seperti penanggulangan bencana, pembinaan wilayah pertahanan, serta pemberdayaan masyarakat di desa-desa binaan.

“Stabilitas keamanan tidak hanya soal aparat. Ini soal keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang langsung bersentuhan dengan warga,” kata Dandim.

Ia juga menegaskan bahwa TNI siap bersinergi dengan Polri dan pemerintah daerah dalam mencegah dan menangani potensi konflik sosial, radikalisme, hingga terorisme melalui pendekatan deteksi dini dan aksi cepat tanggap.

Membangun Pilar Kokoh di Tingkat Desa

Apel Tiga Pilar ini sekaligus menjadi forum konsolidasi dan koordinasi seluruh pemangku kepentingan di tingkat desa. Kepala desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas diharapkan dapat bekerja lebih solid dalam menangani berbagai isu sosial, termasuk mendorong transparansi penggunaan dana desa, memediasi konflik, serta memastikan pelayanan publik berjalan maksimal.

Kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk terus menjaga sinergi, membangun komunikasi yang efektif antar pilar, serta memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga negara.

“Tiga pilar adalah benteng utama masyarakat. Ketika mereka kuat dan bersatu, maka desa pun akan aman dan berkembang,” pungkas Kapolres Rachmad.

 

(afk/hts)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *