Pekalongan-TribunNews86.Id
Tradisi Pedang Pora kembali digelar dalam suasana haru dan penuh makna di halaman Mapolres Pekalongan, Rabu (30/7/2025). Seremoni ini menjadi bagian dari prosesi pelepasan Kapolres lama, AKBP Doni Prakoso Widamanto, S.I.K., serta penyambutan AKBP Rachmad C. Yusuf, S.I.K., M.Si., sebagai Kapolres Pekalongan yang baru.
Kedatangan AKBP Rachmad bersama istri, yang juga Ketua Bhayangkari Cabang Pekalongan, disambut secara hangat oleh jajaran Polres. Wakapolres Pekalongan, Kompol Muhammad Nurkholis, S.H., memimpin penyambutan di pintu gerbang Mapolres dengan pengalungan bunga sebagai simbol kehormatan dan penerimaan.
Suasana semakin khidmat saat para perwira Polres membentuk barisan Pedang Pora. Mereka berdiri tegap membentuk gerbang kehormatan, mengiringi langkah AKBP Rachmad dan istri melewati barikade dengan penuh hormat. Tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan lambang kehormatan, loyalitas, serta rasa kekeluargaan di institusi kepolisian.
Dalam momen pelepasan, AKBP Doni tampak menahan haru saat secara simbolis menyerahkan kunci Mako Polres Pekalongan. Ia menyampaikan pesan emosional kepada seluruh anggota.
> “Selama menjabat di sini, saya merasakan kebersamaan luar biasa. Terima kasih atas dedikasi, kerja keras, dan dukungan kalian semua. Saya percaya, di bawah kepemimpinan Kapolres yang baru, Polres Pekalongan akan semakin solid dan profesional,” ujar Doni, yang akan menempati posisi baru sebagai Wadir Lantas Polda Jawa Timur.
Sementara itu, AKBP Rachmad dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang ia terima. Ia menekankan pentingnya meneruskan program positif yang telah dibangun oleh pejabat sebelumnya.
> “Pergantian ini adalah amanah. Saya akan terus membangun sinergi internal dan eksternal, serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Kabupaten Pekalongan dengan penuh integritas,” tegasnya.
Setelah prosesi penyambutan, kegiatan dilanjutkan dengan laporan kesatuan di aula Mapolres Pekalongan. Dalam suasana penuh keakraban, seluruh personel tampak antusias menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat jalan kepada kedua sosok pimpinan mereka.
Tradisi Pedang Pora ini menjadi simbol kuat dari nilai kehormatan dan semangat korps Bhayangkara, sekaligus menandai transisi kepemimpinan yang berjalan dengan penuh hormat, profesional, dan kekeluargaan.
(afk/hts)