Pengusaha Cucian Jeans di Bojong Rugi Ratusan Juta, Diduga Ditipu Anak Buah Sendiri

Pengusaha Cucian Jeans di Bojong Rugi Ratusan Juta, Diduga Ditipu Anak Buah Sendiri

Spread the love

 


Pekalongan-TribunNews86.Id

Nasib malang menimpa seorang pengusaha muda asal Kota Pekalongan yang menjalankan usaha cucian jeans di wilayah Bojong, Kabupaten Pekalongan. Wanita berinisial ER (25), yang juga dikenal sebagai gamer aktif, mengaku menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh dua anak buahnya yang berperan sebagai sales dan marketing.

Akibat ulah kedua orang tersebut, ER harus menelan kerugian yang ditaksir mencapai lebih dari Rp266 juta. Usaha cucian jeans yang selama ini ia jalankan dengan penuh semangat kini terpaksa tutup.

Dalam keterangannya kepada wartawan pada Rabu (23/7/2025), ER mengungkap bahwa ia menjalin kerja sama dengan dua orang sales berinisial RS dan TT. Keduanya bertugas menangani penitipan dan pengambilan barang cucian dari pelanggan pabrik tekstil dan konveksi yang bermitra dengannya.

“Awalnya saya percaya dengan RS karena ada perjanjian bahwa pembayaran dari pelanggan akan dilakukan saat Lebaran atau saat penutupan pabrik. Tapi setiap saya tanyakan, RS selalu mengaku belum menerima uang dari pelanggan,” tutur ER.

Namun hingga menjelang Lebaran 2025, janji pembayaran dari RS tak kunjung terealisasi. Dari total tagihan sebesar Rp110 juta yang seharusnya dibayarkan oleh RS, hanya Rp22 juta yang ditransfer ke ER. Sisanya tidak pernah dibayar dan tidak ada kejelasan kapan akan dilunasi.

Masalah tidak berhenti di situ. ER juga mengalami kejadian serupa saat bermitra dengan TT, sales lain yang sebelumnya dianggap terpercaya. TT berjanji akan membayar 50 persen dari total tagihan di pertengahan Ramadan dan sisanya sebelum pabrik libur.

“Dia hanya memberikan lima BPKB motor, tiga unit motor, dan uang titipan Rp10 juta. Padahal total tagihan dari TT sebesar Rp156 juta. Sampai sekarang tidak ada penyelesaian, bahkan dia sulit dihubungi,” ujar ER dengan wajah kecewa.

Menurut pengakuan ER, dana tersebut sebenarnya sangat penting untuk operasional produksi, pembayaran gaji karyawan, hingga biaya pengelolaan limbah cucian jeans. Akibat tidak adanya kejelasan pembayaran dari kedua sales tersebut, aktivitas usahanya berhenti total.

“Pabrik saya tutup karena anak buah tidak jujur. Saya ingin mencari keadilan, karena saya sudah bekerja keras dari nol,” ungkapnya.

Demi mendapatkan keadilan, ER telah melaporkan kasus ini ke Kepolisian Kabupaten Pekalongan (Polres Kajen). Ia berharap laporan ini bisa segera ditindaklanjuti, dan pelaku dapat diproses secara hukum.

“Saya sudah lapor ke polisi. Saya ingin pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kalaupun uang saya tidak kembali, setidaknya ada keadilan dan efek jera bagi mereka agar tidak ada korban berikutnya,” tegas ER.

Kasus yang menimpa ER menjadi pengingat keras bagi para pelaku usaha agar lebih berhati-hati dalam menjalin kerja sama, terutama soal keuangan dan sistem kepercayaan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pemanggilan terhadap para pihak yang terlibat. ER berharap kasus ini bisa segera tuntas agar ia dapat kembali menjalankan usahanya dengan tenang.

(ari/hts)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *