Sedekah Bumi Desa Paguyangan, Bantarbolang Pemalang, Tradisi Syukur atas Panen Berlimpah, Dana Capai Rp49 Juta dari Swadaya Warga dan Donatur

Sedekah Bumi Desa Paguyangan, Bantarbolang Pemalang, Tradisi Syukur atas Panen Berlimpah, Dana Capai Rp49 Juta dari Swadaya Warga dan Donatur

Spread the love

Pemalang Jateng-Tribunnews86.id

Warga Desa Paguyangan, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, kembali menggelar Sedekah Bumi pada Rabu (16/7/2025) sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan hasil pertanian. Kegiatan dipusatkan di Halaman Balai Desa Paguyangan, dan dihadiri oleh jajaran Polsek Bantarbolang, Pemalang, Babinsa, tokoh masyarakat, serta ratusan warga dari berbagai RT.

Kepala Desa Paguyangan, Kasdono, saat diwawancarai awak media, menegaskan bahwa Sedekah Bumi merupakan tradisi yang telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat desa.
“Ini adalah wujud syukur kami kepada Allah SWT atas panen padi, jagung, palawija, sayuran, dan buah-buahan. Tradisi ini bukan hanya budaya, tetapi pengikat solidaritas warga lintas generasi, lebih lanjut Kasdono, menambahkan hasil panen yang menonjol di Desa Paguyangan adalah padi dan jagung,” ungkapnya.

Rangkaian kegiatan diawali dengan ziarah ke empat makam leluhur desa: Mbah Randigunting, Mbah Putri Galung, Mbah Pesawangan, dan Damarwulan, sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan spiritualitas desa.

Siang harinya, masyarakat mengikuti ruad dan pagelaran wayang kulit yang dimulai pukul 10.15 WIB, dibawakan dalang Suryadi dari Pemalang. Pada malam hari, dilanjutkan pengajian umum yang dipimpin KH. Abdul Rahman dari Batang, menjadi puncak kegiatan Sedekah Bumi tahun ini.

Ketua Panitia Sedekah Bumi, Damirin, menambahkan bahwa pendanaan kegiatan ini murni berasal dari warga dan para donatur, tanpa melibatkan dana desa.
“Anggaran tahun ini sebesar Rp49 juta, dan yang sudah terealisasi Rp38 juta. Masing-masing RT mengatur iuran secara mandiri. Pemdes hanya mengoordinasikan. Ini kekuatan gotong royong yang luar biasa,” jelasnya.

Sementara itu, Dahlan, Kasi Pelayanan sekaligus warga Desa Paguyangan, menyampaikan antusiasmenya dalam mengikuti kegiatan Sedekah Bumi yang berlangsung meriah.
“Saya senang dan semangat setiap kali Sedekah Bumi digelar. Kami membawa ambeng, natura, dan hasil bumi seperti padi dan jagung secara sukarela. Ini bukan kewajiban, tapi kesadaran bersama. Selain sebagai perangkat desa, saya juga bagian dari masyarakat yang ingin melestarikan tradisi ini agar terus berkembang dari tahun ke tahun,” ucapnya.

Sedekah Bumi bagi masyarakat Desa Paguyangan bukan hanya ritual tahunan, tetapi juga sarana menjaga hubungan harmonis antara manusia, alam, dan spiritualitas.
Kepala Desa Kasdono, menutup dengan harapan:
“Semoga Desa Paguyangan selalu dalam keadaan aman, damai, masyarakat sehat, panen berlimpah, dan dijauhkan dari bencana serta hama,” pungkasnya.

JURNALIS: Nur, Bulus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *