
Pekalongan-TribunNews86.Id
Tragedi memilukan mengguncang warga Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Seorang pemuda berinisial MDZ (25) ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di dalam ruang Sekretaris Camat (Sekcam) Kantor Kecamatan Bojong pada Sabtu malam, 12 Juli 2025 sekitar pukul 23.45 WIB.
Peristiwa tragis ini diduga dipicu oleh perselisihan antara korban dengan tunangannya yang terjadi hanya beberapa saat sebelum kejadian. Hal ini diungkapkan oleh Kasubsi Penmas Sihumas Polres Pekalongan, Ipda Warsito, S.H., dalam keterangannya kepada media pada Minggu (13/07/2025).
> “Korban ditemukan dalam keadaan tergantung di samping jendela ruang Sekcam, dengan kondisi telah meninggal dunia,”ungkap Ipda Warsito.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, pertengkaran antara korban dan tunangannya, LF (20), terjadi pada pukul 23.00 WIB, hanya sekitar 45 menit sebelum korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Dalam suasana emosi tersebut, MDZ diketahui sempat mengirimkan sejumlah video kepada tunangannya—yang belakangan diduga sebagai bentuk pesan perpisahan.
LF yang panik karena tak mendapatkan respons setelah menghubungi MDZ, kemudian mengontak adik korban untuk bersama-sama menyusul ke kantor Kecamatan Bojong, yang berlokasi di Desa Bojong Minggir, Kecamatan Bojong.
Setibanya di lokasi, mereka mencari ke seluruh ruangan kantor hingga akhirnya menemukan MDZ di ruangan Sekcam, sudah dalam posisi tergantung.
LF dan adik korban segera menurunkan tubuh MDZ dan meminta bantuan warga serta melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bojong. Petugas jaga dari Polsek Bojong bersama Unit Inafis Polres Pekalongan langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan awal.
Jenazah MDZ kemudian dibawa ke RSI Pekajangan guna menjalani pemeriksaan medis.
> “Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kesimpulan sementara menyatakan bahwa korban meninggal karena murni gantung diri,” jelas Ipda Warsito.
Pihak keluarga menyatakan telah menerima kejadian ini sebagai musibah, dan menolak untuk dilakukan autopsi lebih lanjut terhadap jenazah. Keputusan ini diambil setelah keluarga mendalami kondisi psikologis MDZ dan menganggap kejadian tersebut sebagai bentuk tekanan mental akibat konflik hubungan.

Polisi Imbau Masyarakat Lebih Peka terhadap Kesehatan Mental
Terkait insiden ini, Polres Pekalongan turut mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan mental, terutama di kalangan anak muda. Konflik pribadi, relasi asmara, dan tekanan sosial bisa menjadi pemicu tindakan fatal seperti bunuh diri.
> “Kami mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak ragu mencari bantuan profesional apabila menghadapi tekanan berat. Komunikasi yang terbuka dalam keluarga dan lingkungan sangat penting,” tambah Ipda Warsito.
Peristiwa gantung diri ini menambah daftar kejadian tak biasa yang terjadi di fasilitas umum, khususnya kantor pemerintahan. Meskipun lokasi kejadian bukan tempat tinggal korban, namun MDZ diduga mengenal lokasi tersebut dengan baik.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian menyatakan tidak menemukan indikasi tindak kriminal, dan penyelidikan dinyatakan selesai karena tidak ada unsur pidana yang mengarah ke pihak lain.
(afk/hts)
