Pemalang Jateng-TribunNews86.id
Sebanyak puluhan warga dari Kabupaten Brebes dan Pemalang menerima bantuan usaha produktif tahap II tahun 2025 dalam program pemberdayaan ekonomi yang diinisiasi oleh BAZNAS Provinsi Jawa Tengah. Penyerahan bantuan berlangsung resmi pada Selasa, (3/6/2026) di Kabupaten Brebes, sebagai bagian dari strategi penguatan sektor ekonomi mikro yang inklusif dan berkelanjutan.
Program ini menyatukan kekuatan antara unsur pemerintah provinsi, kabupaten, dan lembaga sosial keagamaan untuk membangun ekosistem pemberdayaan masyarakat yang menyeluruh dan tangguh.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh strategis dari berbagai tingkatan pemerintahan, termasuk Eddy Sulistiyo Bramiyanto, S.E., M.M. (mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah dari Biro Perekonomian Setda Provinsi), Wurja, S.E. (Wakil Bupati Brebes), Triyatno Yuliharso (mewakili Kadinsos, KBPP Kabupaten Pemalang), serta Drs. Mu’minun, M.M. (Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang).
Mereka hadir bersama jajaran BAZNAS Provinsi Jawa Tengah dan para pendamping lapangan yang selama ini berperan aktif mendampingi penerima manfaat dalam mengembangkan potensi usahanya.
Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, Dr. Daroji, M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa pemberian bantuan ini tidak berhenti pada aspek material semata, melainkan sebagai stimulus untuk membangun usaha produktif dan kemandirian ekonomi masyarakat.
“Transformasi bantuan menjadi kekuatan ekonomi adalah kunci utama agar masyarakat tidak hanya menjadi penerima, melainkan pelaku perubahan,” tegasnya.
Senada dengan itu, Triyatno Yuliharso menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam mengawal keberhasilan program, agar dampaknya dirasakan secara konkret dan berkelanjutan.
Bantuan modal usaha ini dilengkapi dengan pendampingan intensif oleh fasilitator terlatih, yang secara berkala hadir di enam kecamatan, Sirampog, Banjaharjo, dan Losari di Kabupaten Brebes,
serta Belik, Ulujami, dan Pemalang di Kabupaten Pemalang.
Pendamping seperti Chamim, Syamsu Hidayat, Nurkholik, dan Imam Khuwaili, S.Ag., memberikan pelatihan teknis meliputi pengelolaan usaha, strategi pemasaran lokal, serta manajemen keuangan sederhana namun tepat guna, untuk memastikan bantuan dapat dikelola secara berdaya hasil.
Lebih dari sekadar angka dan nominal bantuan, keberhasilan program ini diukur dari kapasitas para mustahik dalam membangun usaha mandiri dan menggerakkan ekonomi komunitasnya.
Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan bantuan, pembinaan, dan pendampingan, program ini menghadirkan model pemberdayaan sosial yang transformatif dan berkelanjutan.
Sinergi antara lembaga sosial dan pemerintah telah membangun pondasi kokoh bagi masa depan ekonomi mikro yang tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan bersaing dalam dinamika zaman.
Jurnalis: Nurhayadi & Tim