Pemalang Jateng-TribunNews86.id
Komandan Kodim (Dandim) 0711/Pemalang Kodim 0711/Pemalang Korem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Muhammad Arif, S. Hub. Int., menghadiri upacara Hari Lahir Pancasila tahun 2025 dengan tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, bertempat di Halaman Pendopo Kab. Pemalang, Senin (2/6/25).
Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Wakil Bupati Pemalang Nurkholes S.H., M., S.I,, dan sebagai Komandan Upacara Danramil 04/Comal Kapten Arm Andumiyanta, diikuti pasukan antara lain Satsik Pemda Kab. Pemalang, Kodim 0711/Pemalang, Lanal Tegal, Satradar 214/Tegal, Polres, Dishub, Gabungan Korpri, PGRI dan IGTKI, Orams PP dan Lindu Aji, Mahasiswa ITB Adias dan Insip Pemalang serta Osis dan Pramuka.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua DPRD Kab. Pemalang H. Drs. Martono, S.iP., Kapolres Pemalang AKBP. Eko Sunaryo, S.I.K.,M.K.P., Kajari Muib, S.H., M.H.Li., Sekda Heriyanto S. Pd,. M.Si., Kepala Pengadilan Agama Pemalang Salahuddin Sibaga Bariang SH. MH., Danposal Tanjungsari Pemalang Lettu Laut (P) Ishermanto, Ps. Kasiebantek Satradar 214/Tegal Lettu Lek Slamet Enteng S, Para Asisten dan kepala OPD Kab. Pemalang, Para pimpinan BUMD dan BUMN Kab. Pemalang, Ketua DHJ 45 Kab. Pemalang H. Luruh Suyono dan Ketua FKUB Kab. Pemalang Ky. H. Mundatsir Mas’ud
Dalam pidato tertulisnya Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia Yudian Wahyudi yang dibacakan Irup Plh. Kasdim 0711/Pemalang Kapten Inf Sarmin menyampaikan, Hari ini, tanggal 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia: Hari Lahir Pancasila. Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Menurutnya, Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. la mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda. Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu.
“Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia. Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital”, tuturnya.
BPIP, menurut Yudian Wahyudi sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis: dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengutamakan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat. Semua ini bertujuan agar Pancasila tidak hanya dihafalkan, tetapi dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata.
Yudian Wahyudi juga mengatakan, Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila.
“Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi Pembangunan”, tambahnya.
di akhir pidatonya Yudian Wahyudi, berharap kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara.
Wartawan : Ragus T. U dan Time