Pekalongan -TribunNews86.id
Wuled – Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun ekonomi desa yang mandiri, Pemerintah Desa Wuled, Kecamatan Tirto, meresmikan Koperasi Desa Merah Putih pada 20 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Koperasi ini diharapkan dapat menjadi wadah gotong royong dalam membangun ekonomi desa yang inklusif dan berkeadilan.
Rapat pembentukan Koperasi Desa Multi Pihak (KDMP) Desa Wuled dihadiri oleh 40 peserta, termasuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pendamping desa, Ketua PKK, Babinsa, Bhabinkamtibmas, ketua RT/RW, serta tokoh masyarakat. Wasduki, inisiator KDMP di Desa Wuled, menyampaikan harapannya agar koperasi ini dapat menjadi solusi atas persoalan di masyarakat, salah satunya pinjaman online (pinjol) dan praktik rentenir yang menyulitkan warga.
“Koperasi adalah milik bersama, sesuai prinsip koperasi: dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Kami berharap KDMP dapat menjadi wadah yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wuled,” tegas Wasduki.
Camat Tirto, Siswanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa KDMP merupakan implementasi nyata dari Astacita, khususnya butir keenam, yakni pembangunan dimulai dari desa. “Melalui KDMP, desa dapat menjadi distributor barang-barang kebutuhan masyarakat, termasuk nantinya produk bersubsidi dari pemerintah. Ini diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran,” kata Siswanto.
KDMP Desa Wuled akan dimulai dengan jumlah anggota awal sebanyak 100 orang. Setiap anggota akan menyetor simpanan pokok sebesar Rp50.000 dan simpanan wajib sebesar Rp20.000. Pemerintah desa mengimbau masyarakat Wuled untuk berpartisipasi aktif dan menjadikan KDMP sebagai wadah gotong royong dalam membangun ekonomi desa yang mandiri, inklusif, dan berkeadilan.
Dengan peresmian Koperasi Desa Merah Putih, Desa Wuled berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun ekonomi desa yang mandiri. Koperasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam membangun ekonomi desa yang inklusif dan berkeadilan.
(Imam/Hts)
