Pekalongan -TribunNews86.id
Pekalongan, 14 April 2025 Para petani di Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, menyambut gembira program penyerapan gabah secara langsung oleh pemerintah pusat melalui Perum Bulog. Program ini dinilai mampu memberikan harga jual yang lebih menguntungkan dibandingkan harus menjual ke tengkulak.
Kepala Desa Kalipancur, Muhroji, yang juga merupakan seorang petani, mengapresiasi program tersebut yang disebutnya merupakan kebijakan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Sebagai petani, saya merasa sangat terbantu. Bulog membeli gabah langsung dari kami seharga Rp6.500 per kilogram, ini jauh lebih tinggi dibandingkan harga tengkulak. Ini pertama kalinya gabah diambil langsung dari Kalipancur karena baru mulai panen,” ujar Muhroji dalam kegiatan penyerapan gabah yang berlangsung pada Senin malam (14/4/2025).
Ia berharap program tersebut tidak hanya bersifat musiman, tetapi bisa menjadi kebijakan berkelanjutan agar petani mendapatkan kepastian harga dan tidak dirugikan oleh fluktuasi pasar.
“Kami juga berterima kasih kepada Presiden Prabowo atas perhatian beliau kepada petani kecil seperti kami. Harapannya, Bulog ke depan bisa terus membeli gabah langsung dari petani seperti sekarang ini,” tambahnya.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari jajaran TNI. Sersan Mayor Syamsuri dari Koramil 08/Bojong menyampaikan bahwa pihaknya turut serta dalam proses penyerapan gabah di Kalipancur sebagai bagian dari dukungan terhadap ketahanan pangan nasional.
“Kami langsung bergerak setelah ada instruksi dari Presiden. Tujuannya agar gabah petani terserap maksimal dan mereka bisa sejahtera,” jelas Syamsuri.
Selain gabah, Bulog juga membeli beras dari petani dengan harga Rp12.500 per kilogram. Menurut Syamsuri, kebijakan ini tidak hanya membantu secara ekonomi, tetapi juga memberi semangat baru bagi petani untuk terus menanam.
“Kami mengimbau petani tetap semangat dalam bertani. Persiapkan gabahnya sebaik mungkin, karena program seperti ini sangat membantu,” tambahnya.
Meski belum ada sosialisasi resmi dari pemerintah desa, informasi mengenai penyerapan gabah oleh Bulog telah menyebar melalui media sosial dan obrolan di warung-warung. Petani pun mulai memahami mekanisme program ini secara bertahap.
Hingga saat ini, tidak ditemukan keluhan dari para petani terkait proses penyerapan gabah tersebut. Mereka justru berharap agar Bulog dapat terus hadir langsung ke lapangan untuk menyerap hasil panen.
Program penyerapan gabah langsung oleh Bulog ini menjadi angin segar bagi petani Kalipancur. Selain memperkuat ketahanan pangan nasional, program ini juga memangkas rantai distribusi yang selama ini kerap merugikan petani.
(Rhd/Hts)