Pekalongan-TribunNews86.Id
Petungkriyono – Kementerian Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) menggelar diskusi pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Dokumen Projek AIBDES pada Lansekap Petungkriyono, Kamis (13/3/2025). Kegiatan yang berlangsung di Aula Objek Wisata Weloasri, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari FAO (Food and Agriculture Organization), masyarakat desa, Aktifis Lingkungan, serta tokoh setempat.
Kukuh Bawisantoso, perwakilan dari Ditjen KSDAE, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari inisiasi program bersama antara Kementerian Kehutanan dan FAO, dengan pendanaan dari Global Environment Fund. Program ini bertujuan untuk menyusun strategi konservasi hutan berbasis partisipasi masyarakat.
“Kami mendengarkan masukan serta harapan dari masyarakat terkait program yang akan dijalankan. Diskusi ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang disusun benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal,” ujar Kukuh.
Namun sayang, pada saat moment diskusi, terjadi sebuah insiden. Di mana saat salah seorang peserta rapat menyampaikan aspirasinya kepada pihak FAO dan Kementerian Kehutanan, justru mendapat teguran keras dari Camat setempat.
Kejadiannya bermula saat Handono Warih Ketua Umum NGO Lintas Komunitas Peduli Pekalongan (LKPP) menyampaikan rencana program kegiatan yang akan diusung untuk mendapat persetujuan dan dukungan semua pihak termasuk donasi bibit tanaman dari FAO.
Tetiba Hadi Surono Camat Petungkriyono menghentikan pemaparan seraya berkata,
“Mas, saya sebagai kewilayahan, kadang-kadang terus terang merasa tersinggung dengan kegiatan-kegiatan jenengan.” Ujar Hadi
Sontak hal tersebut membuat Handono terkejut dan menghentikan pemaparannya. Tak hanya di situ saja, Hadi kemudian melanjutkan ucapannya panjang lebar seperti yang terdapat pada video rekaman kegiatan. Untuk lebih jelasnya dapat kita saksikan bersama videonya.
Sejauh ini pihak LKPP belum memberikan keterangan Pers apapun terkait insiden tersebut. Saat kami klarifikasi Handono tidak banyak memberi jawaban, “Saya no komen mas, lihat saja videonya itu sudah cukup jelas menurut saya.” Ujarnya.
Nantikan kabar selanjutnya penelusuran kami, untuk kejelasan duduk perkara yang terjadi sebenarnya. Kami akan berikan update selanjutnya bila telah berhasil mengulik lebih jauh tentang hal tersebut.
(HTS)