Garut jabar tribunnews86.id
Pada tanggal 24 Februari 2025, sebuah kejadian longsor terjadi di kampung teureup Rt 01RW 06 Desa Suka karya kecamatan Banyuresmi Awalnya, retakan tanah mulai terlihat di pagi hari, namun tidak diduga akan semakin membesar. Hingga pukul 10.40 WIB, retakan tersebut semakin parah, memicu kekhawatiran bagi warga dan pihak sekolah.
Melihat kondisi yang semakin genting, pihak sekolah dan kepala sekolah siti Fatimah segera mengevakuasi siswa ke aula untuk diberikan pengarahan sebelum dipulangkan. Longsor terjadi dua kali dalam sehari. Longsor pertama, sebelum waktu zuhur, menyebabkan bangunan rumah warga rusak, meskipun tidak sampai roboh. Namun, longsor kedua yang terjadi setelah zuhur menyebabkan ambruknya tiga hingga empat rumah warga.ujar Siti
Meskipun tidak ada korban jiwa, kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi longsor susulan. Bangunan sekolah masih dalam kondisi aman, namun fondasi penyangga mulai tergerus tanah. Jika tidak segera ditangani, ada kemungkinan area sekolah terdampak lebih parah dan dimkhawatirkan ambruk
Sejauh ini, belum ada bantuan nyata dari pemerintah. Pihak BPBD dan Tagana telah melakukan peninjauan, namun bantuan material belum diterima. Saat ini, kebutuhan mendesak yang diharapkan pihak sekolah dan warga adalah pembangunan benteng penyangga untuk mencegah longsor lebih lanjut.
Terkait proses pembelajaran, sekolah telah mengambil langkah antisipatif dengan memulangkan siswa dan mengadakan kegiatan keagamaan seperti istigasah. Ke depan, mereka berencana mengalihkan kegiatan pembelajaran ke pesantren Ramadan untuk sementara waktu.
Pihak sekolah dan warga berharap pemerintah segera memberikan solusi konkret, baik berupa bantuan material untuk penyangga tebing maupun rencana penanganan jangka panjang demi keselamatan semua pihak. Di tengah musim hujan yang masih berlangsung, mereka khawatir bencana longsor bisa kembali terjadi.ujar Siti
Imban