Noldi Kurama : Aktivis dan Masyarakat Desa Bobo Minta Pemda Halsel Batalkan Hasil Konsultasi Publik PT.IMS

Noldi Kurama : Aktivis dan Masyarakat Desa Bobo Minta Pemda Halsel Batalkan Hasil Konsultasi Publik PT.IMS

Spread the love

HALSEL, TribunNews86.id – Masyarakat Desa Bobo Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara tak tinggal diam, mereka terus menyuarakan menolak keras atas kehadiran PT.IMS untuk beroperasi di area Desa Bobo.

Penolakan masyarakat Desa Bobo ini sangat beralasan, sebab selama ini warga hidup tenang dan damai dengan kondisi alam yang sangat bersahabat, sehingga mereka tidak ingin terganggu dengan kegiatan eksploitasi yang bakal merusak lingkungan dimana mereka tinggal.

Meidi Noldi Kurama, SH, salah satu tokoh muda Desa Bobo kepada media TribunNews86.id menegaskan bahwa kehadiran PT.IMS bukanlah solusi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan dalih pemberdayaan, sebab tujuan utama yakni mengeruk kekayaan alam (hasil bumi) yang ada di area tersebut.

“Kami masyarakat Desa Bobo menolak keras PT.IMS masuk ke wilayah kami dengan alasan apapun, karena kami tidak ingin bernasib sama seperti keluarga yang ada di Desa Kawasi,” tegas Noldi. Jumat, (31/01/2025).

Lanjutnya, sikap penolakan warga Desa Bobo terhadap PT.Intim Mining Sentosa (IMS) tidak main-main, buktinya pada Senin (27/01/2025) kemarin warga Desa Bobo bersatu dan secara kompak mengusir perwakilan pihak PT.IMS yang turun di Desa Bobo dengan maksud melaksanakan kegiatan rapat konsultasi publik.

Tokoh muda yang juga berprofesi sebagai Advokat ini menambahkan, Pemda Halmahera Selatan seakan tutup mata melihat keresahan warga Desa Bobo, karena memfasilitasi pihak perusahan untuk melaksanakan rapat konsultasi publik secara sepihak dan tertutup di Ibu Kota Kabupaten.

“Atas nama masyarakat Bobo kami sampaikan kekecewaan pada Pemda Halsel, sebab Pemda telah mengabaikan harapan dan impian masyarakat yang secara nyata telah menolak keras kehadiran PT.IMS di Desa Bobo,” ujarnya dengan nada kesal.

Menurut Noldi, Pemda selaku fasilitator dan mediator pembangunan semestinya hadir sebagai win-win solution, yakni menjadi garda terdepan untuk menjadi penengah bagi suatu masalah yang dihadapi masyarakat, bukan mengambil kebijakan sepihak yang merugikan masyarakat.

Noldi Kurama juga mempertanyakan sikap Pemda Halmahera Selatan yang sengaja membunuh harapan masyarakat Desa Bobo. karena kenyataannya sudah berulang kali masyarakat menolak kehadiran perusahan tersebut, tapi kenapa Pemda bersikeras memfasilitasi nya.

“Kami masyarakat Bobo merasa heran, ada apa sehingga Pemda bersikeras memfasilitasi agar PT.IMS bisa masuk beroperasi, sementara warga sudah berulang kali menolak dan bahkan sampai melakukan pengusiran,” tanya Noldi dengan nada geram.

Meskipun demikian, dirinya bersama seluruh aktivis dan masyarakat Desa Bobo
berjanji akan tetap pada prinsip awal yakni menolak dengan keras kehadiran PT.IMS, dan meminta kepada Pemda Halsel untuk tidak mengakomodir kepentingan kelompok atau perorangan yang mengatasnamakan masyarakat.

“Kami minta kepada Bupati Halmahera Selatan untuk tidak mengakomodir pihak perusahan, serta meminta untuk membatalkan hasil konsultasi publik PT.IMS yang dilaksanakan secara tertutup dan sepihak tersebut,” pinta Noldi Kurama mengakhiri. (red/tn)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *