Peletakan Batu Pertama Pondok Pesantren An-Nahdliyyah: Mbangun Bareng, Ketigo Rendeng

Peletakan Batu Pertama Pondok Pesantren An-Nahdliyyah: Mbangun Bareng, Ketigo Rendeng

Spread the love

Pekalongan – TribunNews86.Id

PCNU Kabupaten Pekalongan resmi melaksanakan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Pesantren An-Nahdliyyah di Dusun Bantul, Desa Kesesi, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan pada Senin (9/12/2024). Acara ini menjadi momentum bersejarah sekaligus langkah awal dalam mewujudkan pondok pesantren sebagai pusat pendidikan dan kegiatan Nahdlatul Ulama di wilayah tersebut.

 

Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh KH. Mukhossin. Setelah itu, sesi sambutan dimulai dengan pidato dari Kyai Mustajirin, Wakil Ketua Panitia Pembangunan. Dalam sambutannya, Kyai Mustajirin menjelaskan konsep pembangunan pondok pesantren ini yang mengusung semangat “Mbangun Bareng, Ketigo Rendeng”. “Pembangunan ini adalah tahap awal yang melibatkan sinergi antara PCNU dan masyarakat sekitar. Nantinya, pondok pesantren ini diharapkan menjadi pusat kegiatan NU, termasuk tempat pelatihan-pelatihan,” ujarnya.

 

Turut hadir dalam acara ini Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Abdul Munir. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap inisiasi pembangunan yang dilakukan PCNU Kabupaten Pekalongan. “Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang telah berkontribusi besar bagi bangsa. Di Kabupaten Pekalongan, rata-rata lama sekolah warga baru mencapai 7,2 tahun atau setara dengan MTs/SMP. Ini menjadi PR besar kita semua,” terang Abdul Munir.

 

Lebih lanjut, Abdul Munir menegaskan bahwa pihaknya siap membantu, baik dari sisi infrastruktur maupun kelembagaan pesantren. “Jalan menuju pondok ini yang masih berstatus jalan desa bisa kita usulkan untuk ditingkatkan menjadi jalan kabupaten. Kalau sudah operasional nanti, tahun 2025 kami siap mengalokasikan anggaran dari pokir dewan untuk pembangunan tahap berikutnya,” tambahnya.

 

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan, KH. Muslikh Khudlori. Dalam penyampaiannya, KH. Muslikh menegaskan bahwa penamaan “An-Nahdliyyah” menjadi identitas bahwa pondok pesantren ini adalah milik Nahdlatul Ulama. “Ini bukan sekadar pondok pesantren biasa. Kami berharap Pondok An-Nahdliyyah bisa menjadi tempat lahirnya kader NU yang tidak hanya kuat dalam ilmu agama tetapi juga memiliki keterampilan teknis,” ungkapnya.

 

KH. Muslikh menambahkan, santri SMK NU Kesesi jurusan teknik nantinya bisa mondok di sini. “Kita siapkan mereka menjadi teknisi andal yang berlandaskan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah,” tegasnya.

 

Prosesi peletakan batu pertama dimulai oleh KH. Baihaqi Anwar, dilanjutkan oleh KH. Muslikh Khudlori, Drs. H. Abdul Munir, serta para masyayikh NU Kabupaten Pekalongan. Acara kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon produktif di area pondok pesantren yang dipandu oleh Ketua LPPNU Kabupaten Pekalongan, Lukman Hakim, S.TP.

 

Dalam kesempatan ini, tampak hadir Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pekalongan KH. Baihaqi Anwar, jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pekalongan, Ketua-ketua lembaga dan badan otonom NU, pengurus MWCNU Kesesi, Forkompimcam Kesesi, serta anggota DPRD Kabupaten Pekalongan Nashih Syarifuddin, SKM., MAP.

 

Peletakan batu pertama Pondok Pesantren An-Nahdliyyah di Dusun Bantul ini bukan sekadar simbol pembangunan fisik, melainkan juga komitmen bersama dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkarakter kuat dan berdaya saing. Dengan konsep “Mbangun Bareng, Ketigo Rendeng”, pondok pesantren ini diharapkan menjadi pusat kebangkitan pendidikan dan kaderisasi Nahdlatul Ulama di Kabupaten Pekalongan.

 

(HTS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *