Brebes Jateng-Tribunnews86.ID
Proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang berlokasi di Desa Karangsari, Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Jawa Tengah, diduga dikerjakan secara asal-asalan. Dugaan ini mencuat akibat minimnya pengawasan dari pihak yang berwenang.
Program P3-TGAI ini sendiri merupakan program yang diatur oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan bertujuan untuk meningkatkan fungsi irigasi tersier di daerah-daerah, termasuk di Kabupaten Brebes.
Namun, kurangnya pengawasan dan pelaksanaan yang tidak sesuai standar di lapangan sering kali menjadi permasalahan yang mengkhawatirkan bagi masyarakat penerima manfaat.
Dugaan ini diperkuat oleh pantauan awak media di lokasi proyek, di mana ditemukan banyak batu cadas atau batu setan dan penggunaan pasir gunung yang dipasang pada pondasi saluran irigasi. Hal ini dianggap tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang seharusnya diterapkan dalam proyek P3-TGAI.
Selain itu program P3-TGAI yang berada di Desa Karangsari juga tidak memasang papan informasi kegiatan.Sehingga disinyalir pelaksana atau rekanan yang melaksanakan kegiatan tersebut,tak taat aturan dan patut diduga melanggar Aturan dari Undang–Undang RI No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
Menurut keterangan masyarakat tani setempat yang berhasil dijumpai awak media yang meminta namanya untuk tidak dipublikasikan Senin 25/11/24.
“Kami selaku penerima manfaat merasa was-was,pasalnya proyek program percepatan peningkatan tata guna air (P3-TGAI) tersebut,memakai material batu cadas atau batu hijau dan pasir gunung,selain itu penggunaan semen yang secara kualitas jauh dari yang biasa kami pakai,”tuturnya.
Saat ini, kami masyarakat tani Desa Karangsari berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk memastikan proyek berjalan sesuai aturan dan memberikan azaz manfaat yang optimal bagi para petani di wilayah Desa Karangsari khususnya.
Jangan sampai program P3-TGAI yang di canangkan pemerintah ini menjadi ajang kepentingan pribadi demi meraup keuntungan yang besar,dengan mengabaikan kualitas pembangunan yang dibiayai negara,”pungkasnya.
Pewarta : Putra Zambase/Agus R