Garut Jabar _ tribunnews86.id
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut menggelar simulasi pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024. Acara ini berlangsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 9, Desa Langensari, Kecamatan Tarogong Kaler, Minggu (17/11/2024).
Ketua KPU Kabupaten Garut, Dian Hasanudin, secara resmi membuka simulasi yang dihadiri Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangool) Kabupaten Garut, Nurrodhin, serta tamu undangan lainnya. Kegiatan ini menggunakan daftar pemilih tetap (DPT) TPS 9 dengan jumlah 495 orang, melibatkan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) asli TPS tersebut.
Meski hanya bersifat simulasi, pengaturan tetap dilakukan menyerupai kondisi nyata. Surat suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati menggunakan gambar makanan dan minuman dengan nomor 75, 76, dan 77, sementara surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur menampilkan gambar bunga bernomor 75 hingga 79. Partisipasi warga cukup tinggi, dengan 446 dari 495 pemilih dalam DPT menggunakan hak pilihnya, mencapai tingkat partisipasi 90,1%.
Dian Hasanudin menjelaskan bahwa simulasi bertujuan mengidentifikasi kendala teknis pada proses pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara. Hal ini memberikan panduan lebih rinci bagi KPPS di luar petunjuk teknis (Juknis) Peraturan KPU Nomor 17 Tahun 2023. “Hari ini yang disimulasikan KPPS-nya real pak, anggota KPPS yang nanti akan bertugas, termasuk juga pemilihnya,” ujar Dian, menegaskan bahwa perbedaan hanya terdapat pada surat suara simulasi.
Dalam simulasi ini, berbagai aspek teknis, seperti tata letak dan mekanisme penghitungan suara, turut diuji. Acara juga disiarkan langsung bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Garut untuk memberikan edukasi tambahan bagi para KPPS yang akan bertugas pada 27 November 2024.
Kepala Bakesbangool Garut, Nurrodhin, menilai simulasi ini sebagai langkah penting untuk mengantisipasi potensi kendala pada Pilkada serentak mendatang. Ia mengapresiasi animo masyarakat yang tinggi dan meminta KPU serta jajaran terkait mengevaluasi aspek yang perlu diperbaiki agar penyelenggaraan berjalan aman, tertib, dan lancar.
Nurrodhin juga memberikan catatan teknis, seperti perlunya perbaikan dalam penggunaan stempel untuk penulisan identitas TPS pada surat suara. Namun, ia menegaskan tanda tangan basah Ketua KPPS tetap harus dilakukan secara manual. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah memastikan surat suara dimasukkan ke kotak suara yang sesuai untuk menghindari kesalahan.
Melalui simulasi ini, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dapat lebih siap dalam pelaksanaan Pilkada 2024. Langkah ini dianggap krusial untuk menjamin proses demokrasi berjalan sukses, tertib, dan sesuai harapan masyarakat Kabupaten Garut.
Khrystian