Langkat (Sumut) Tribunnews86.ID
SDN.050712 Kelurahan Hinai Kiri Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Sumatra Utara sudah kian hancur dan usang, namun masih tetap di gunakan untuk sarana belajar mengajar oleh Kepala Sekolah dab para gurunya.
Ketika awak media Tribunnews86.id datang meninjau Sekolah tersebut Senin: 23/9/24 pukul: 10,00Wib pagi dan bertemu dengan Kepala Sekolahnya Bapak Putra.S.pd, Beliau mengatakan, sudah 4 kali SDN ini kami ajukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat melalui Proposal untuk memohon rehab berat atas SDN tersebut, namun sampai saat ini belum ada jawaban apapun dari dinas pendidikan Kabupaten Langkat.
Kami para guru dan Kepala Sekolah sudah sangat resah dengan kondisi gedung SDN kami yang sedemikian parahnya, dan kami terus khawatir kalau murid kami sedang belajar tiba-tiba Sekolah tersebut runtuh dan menimpah para murid kami yang sedang belajar, oleh karena itu melalui media ini kami selaku Kepala Sekolah dan para guru SDN.050712 Kelurahan Hinai Kiri mohon kepada ibu Ketua DPRD Langkat untuk membantu mendorong Proposal kami di dinas P&P Kabupaten Langkat untuk dapat kiranya memberi rehab berat gedung SDN kami ini, Di mana gedung SDN kami ini di bangun sejak tahun 1974 hingga sekarang bangunan tersebut cuma 2 kal mendapat rehab, hingga sekarang tidak ada lagi rehapan.
Itulah keterangan yang dapat di himpun oleh awak media Tribunnews86.id, Dengan penuh harapan para guru dan Kepala Sekolah SDN.050712 Kelurahan Hinai Kiri yang selama ini terus merasa resah dan merasa tidak nyaman, Memang masih banyak gedung SDN di Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat yang usang dan kadaluarsa sehingga para guru dan Kepala sekolahnya resah dan khawatir.
Namun sepertinya pihak dinas pendidikan Kabupaten Langkat kurang tanggap terhadap gedung sarana pendidikan anak bangsa, oleh karenanya para guru dan Kepala Sekolah memohon melalui Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Langkat untuk mendorong agar dinas Pendidikan Kabupaten Langkat segera merehab gedung SDN yang sudah sangat usang bahkan hancur.
Tidak hanya asbesnya saja yang hancur tapi kayu broti dan sengnya pun sudah lapuk dan hancur, bahkan ada satu ruang kelasnya yang sudah di sokong.
(Sofyan)