Brebes Jateng’Tribunnews86.ID
Dengan adanya pekerjaan ruas jalan nasional Pejagan-Purwokerto yang ditutup hingga bulan Desember 2024, dikeluhkan sejumlah pedagang yang terkena dampak pekerjaan pelebaran dan perbaikan jalan tersebut.
Salah satu pedagang yang berhasil dijumpai awak media Warto (45) tahun,asal Desa Karangbale Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes Rabu 11/09/24.
Iya mengeluh lantaran warung makan miliknya,sepi pembeli.
Dampak di tutupnya jalan nasional di Desanya,sehingga sangat berpengaruh terhadap perekonomian keluarga,lantaran tidak adanya pembeli yang melintas selama perbaikan dan pelebaran jalan ini,”tuturnya.
Pengerjaan jalan nasional sepanjang 3 km ini diperkirakan akan rampung pada pertengahan Desember mendatang,hal ini lah yang mulai di rasakan oleh para pedagang khususnya yang berada di jalur Karangbale-Larangan.
Senada dengan hal itu,Waryono (55) tahun pedagang asal Desa Larangan,juga mengeluhkan karena selama di tutupnya jalan nasional,tidak ada pemasukan, padahal iya tidak mempunyai mata pencaharian yang lain, sehingga hal tersebut secara langsung, berdampak terhadap perekonomian sehari-hari.
Waryono berharap kepada Dinas yang membidangi hal tersebut supaya ada solusi terbaik,jangan karena pembangunan dan perbaikan jalan rakyat kecil kaya saya menjadi korban,”tandasnya.
Terpisah Sukirno ketua LSM GERAKAN PEDULI RAKYAT (GAPURA) Kabupaten Brebes,kepada awak media mengatakan, dirinya mengapresiasi Pemerintah yang saat ini sedang gencar-gencarnya,terkait pembangunan infrastruktur,namun Pemerintah juga harus bertanggung jawab dampak dari pekerjaan pelebaran dan perbaikan jalan itu.
Pasalnya tidak sedikit pedagang atau pengusaha yang secara langung terkena imbas dari di tutupnya ruas jalan nasiolan Pejagan-Purwokerto khususnya di Empat Desa yaitu Desa Dukuhturi,Desa Kubangwungu, Desa Karangbale dan Desa Larangan.
Sukirno berharap Pemerintah hadir memberikan solusi terbaik jangan sampai karena adanya pembangunan perbaikan dan pelebaran jalan masyarakat kecil menjadi korban ,ini belum dua bulan saja masyarakat yang mempunyai usaha sudah ketar-ketir apa lagi sampai 5 bulan.
Dikhawatirkan para pedagang dan pengusaha yang berada di sepanjang jalan nasional akan mengalami kerugian yang berdampak pada kelanjutan usahanya dan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi bangkrut,”tandasnya.
Sementara itu Agus Priyanto pihak penyedia jasa dalam pengerjaan pelebaran dan perbaikan jalan tersebut ,saat di hubungi melalui ponselnya mengatakan, Walaupun untuk rencana penutupan jalur kita sudah melakukan ijin dan melakukan sosialiasi, hal tersebut kita tetap akan mengakomodir dan meminimalisir dampak dari hal tersebut.
1. Untuk lalu lintas umum ( terutama truk dan bus ) smntara memang tetap gak bisa masuk. Tapi untuk aktifitas dan kegiatan warga lokal masih bisa kita fasilitasi dengan terbatas, untuk suplai barang masuk dan keluar pun kemarin kita menyarankan untuk menyesuaikan ( misal biasanya pake truk besar kita sarankan paket truk kecil/pickup dan lain-lain).
2. Utk sistem pelaksanaan nanti kita pake segmental beberapa spot /titik masih bisa dilalui untuk aktifitas.
3. Kami akan mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, dari rencana 5 bulan kita percepat mnjadi sekitar 3 bulan.
4. Kami tetap intens dengan pihak-pihak terkait untuk pengaturan dan pelaksanaan pekerjaan dan usulan/masukan dari warga sekitar,”tuturnya.
Pewarta : Putra Zambase