Pekalongan Jateng-TribunNews86.ID
Perkim kabupaten pekalongan mengadakan Sosialisasi Pengelolaan Sampah melalui Bank Sampah,kegiatan yang dilaksanakan pada hari Jum’at,19 Juli 2024 di Aula Bali Desa Nyamok.
Acara dihadiri oleh warga Desa Nyamok, Tokoh masyarakat, kepala Desa Nyamok, Daryanto,S.IP. juga jadir dalam acara tersebut.
Kepala Desa Nyamok Daryanto, S.IP. menyampaikan banyak Terima kasih kepada Perkim yang melakukan sosialisasi diDesa Nyamok dan Juga kepada Masyarakat yang bersedia ikut dalam sosialisasi ini.
“Kami berharap dari Perkim bisa memberikan bantuan berupa Kendaraan Tossa untuk pengangkutan Sampah dan kami akan membuat Proposal Pengajuan ke Perkim.” Ucapnya.
“Kami berharap setelah kegiatan ini para masyarakat yang hadir didalam kegiatan ini bisa melaksanakan pengelolaan sampah sesuai dengan sosialisasi ini.”Tambahnya.
Dalam acara sosialisasi pengelolaan sampah melalui bank sampah, Nok Kholifah, ST. yang merupakan perwakilan dari Perkim, juga memberikan pandangan dan pendapatnya mengenai pentingnya pengelolaan sampah dengan baik.
Nok Kholifah mengatakan bahwa pengelolaan sampah merupakan tantangan yang besar di Indonesia, khususnya di daerah-daerah tertentu seperti desa-desa. Oleh karena itu, bank sampah dapat menjadi solusi dalam mengelola sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.
“Bank sampah merupakan suatu kelompok atau lembaga yang dibentuk dan dijalankan oleh masyarakat sebagai bentuk kepedulian masyarakat dalam pengelolaan sampah. Melalui bank sampah ini masyarakat dituntut untuk melakukan 3R(reduce reuse dan recycle) yaitu mengumpulkan, memilah, mendaur ulang sampah dan menjual sampah di bank sampah Dengan sistem ditabung,” ujarnya.
Selain itu, Nok Kholifah,ST.
juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam pengelolaan sampah yang baik dan benar. Menurutnya, masyarakat dapat memulai dari hal yang kecil seperti memilah sampah organik dan anorganik secara terpisah, serta memanfaatkan sampah yang masih bisa didaur ulang.
“Pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat. Dengan memulai dari hal yang kecil seperti memilah sampah, maka kita sudah membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang sembarangan,” katanya.
Selain itu, Nok Kholifah juga menjelaskan bahwa bank sampah tidak hanya menjual sampah untuk dijadikan barang bekas atau daur ulang, tetapi juga dapat menghasilkan produk baru yang lebih bernilai, seperti tas, dompet, dan aneka kerajinan tangan lainnya.
Pihak Perkim juga memiliki program yang bertujuan untuk mengembangkan bank sampah di seluruh Indonesia. Salah satu program dari Perkim untuk meningkatkan pengelolaan sampah adalah dengan memberikan pelatihan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang ingin membentuk bank sampah di daerahnya.
“Kami memfasilitasi Sosialisasi bagi masyarakat yang ingin membentuk bank sampah di daerahnya. Dalam Sosialisasi tersebut, mereka akan diajarkan mengenai cara mengelola sampah yang baik dan benar, serta bagaimana memulai bisnis dari bank sampah tersebut,” tutupnya.
Dengan adanya sosialisasi pengelolaan sampah melalui bank sampah seperti ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengelola sampah dengan baik dan benar, sehingga dapat membantu mengurangi jumlah sampah dari sumbernya dan memperpanjang umur bumi. Oleh karena itu, peran masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan sampah yang baik dan efektif sangatlah penting untuk mencapai tujuan bersama dalam mengurangi sampah di lingkungan kita.
( HNT )